SuaraKupang.com – Pertumbuhan ekonomi makro pada kuartal 2 didorong oleh berbagai faktor diantaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara Luar Jaringan (luring) pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program diantaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN. Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp 155,63 Triliun. (Data kementerian koordinator perekonomian).
Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan dekati 5%.
“Kebijakan fiskal countercyclical, meningkatnya mobilitas masyarakat dan momen Ramadhan menjadi growth driver pada kuartal mendatang. Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Banjaran,dalam Economic Outlook PT Bank Syariah Tbk., Jakarta, Kamis (27/5).
Hingga saat ini, BSI terus memperkuat layanan digital. Konsistensi ini berhasil mendorong peningkatan volume transaksi kanal digital BSI yang tercatat mencapai Rp40,85 triliun pada Maret 2021. Kontribusi terbesar volume transaksi tersebut berasal dari layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy).
Ia juga mengu kapkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 akan dekati 5 persen. Kondisi ini ditunjang dari meningkatnya mobilitas masyarakat dan efek dari peningkatan konsumsi selama bulan Ramadan yang terus berlanjut.
“Kebijakan fiskal countercyclical, meningkatnya mobilitas masyarakat dan momen Ramadhan menjadi growth driver pada kuartal mendatang,” kata Banjaran.
Lanjutnya Generasi milenial sebagai digital native diprediksi menjadi agen penggerak untuk pertumbuhan ekonomi berbasis digital melalui pola konsumsi yang unik di platform media sosial, aplikasi dan online. Hingga saat ini, kata Banjaran BSI terus memperkuat layanan digital. Konsistensi ini berhasil mendorong peningkatan volume transaksi kanal digital.
“Di kanal digital, volume transaksi BSI yang tercatat mencapai Rp 40,85 triliun pada Maret 2021,” tutup Banjaran.
Photo Credit : Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan Bank Syariah Indonesia/ Doc/Ist