Deretan Cerita Terbaik yang Tayang di VICE Sepanjang 2021


Lelaki mengangkat spanduk besar bertuliskan “Q” dalam Trump Rally yang diadakan di Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 2 Agustus 2018. (Foto oleh Rick Loomis / Getty Images)

Lelaki mengangkat spanduk besar bertuliskan “Q” dalam Trump Rally yang diadakan di Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 2 Agustus 2018. (Foto oleh Rick Loomis / Getty Images)

2021 merupakan tahun penuh cobaan dan tantangan. Pendukung garis keras Donald Trump menyerbu gedung Kapitol dan membuat kerusuhan karena tak terima dengan hasil pemilihan presiden AS. Ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat akibat proses pengadilan empat warga Palestina yang berpotensi berujung pada pengusiran paksa. Berita mencekam lainnya datang dari Afghanistan, yang memperlihatkan ribuan warga berusaha kabur tak lama setelah Taliban mengambil alih Kabul. Kasus penularan COVID-19 juga tak kunjung mereda, disusul berbagai varian yang lebih menakutkan seperti Delta dan Omicron.

Sepanjang 2021, VICE News tak pernah lelah menyajikan kisah-kisah paling penting dan menarik dari seluruh dunia. Berikut beberapa laporan terbaik yang paling menggambarkan betapa intensnya tahun ini:

Laporan Seputar Ekstremisme

Kebangkitan QAnon di Amerika Serikat tak hanya membahayakan negara, melainkan juga meruntuhkan keharmonisan keluarga — merenggangkan hubungan dengan ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik hingga teman terdekat. Jurnalis David Gilbert mengobrol dengan beberapa anggota keluarga yang kehilangan orang tersayang mereka kepada kelompok sayap kanan ini. Penganut QAnon percaya negara dikuasai para kanibal pemuja setan yang diam-diam melancarkan perdagangan anak.

Elena, bukan nama sebenarnya, tak lagi betah di rumah begitu sang suami terjerumus ke lembah teori konspirasi. Elena merasa tambah tak aman setelah pasangan hidupnya membeli golok, padahal dia sudah secara terang-terangan mengungkapkan tidak mau ada senjata di dalam rumah. Berbagai narasumber menceritakan kisah serupa, bahwa pandemi dan lockdown membuat kerabat mereka semakin rentan terhadap teori-teori liar yang tak terbukti kebenarannya.

Baca juga:

Laporan Seputar Persoalan HAM

Awal Juni lalu, Kanada digegerkan penemuan ratusan kuburan massal tanpa nama di bekas gedung sekolah Katolik yang dulunya menjadi lokasi pendidikan bagi anak-anak masyarakat Indian suku Kamloops. Temuan itu memicu berbagai penyelidikan lain, dan terbukti kuburan massal serupa tersebar hampir di seluruh negeri. Sekolah-sekolah tersebut didirikan sebagai upaya pemerintah Kanada mendidik masyarakat adat agar lebih “terintegrasi” dengan budaya kulit putih.

Para orang tua mendaftarkan anak mereka tanpa tahu-menahu apa yang akan terjadi di dalamnya. Peserta murid dipaksa memeluk agama Katolik, diperlakukan semena-mena dan dihukum bahkan ketika mereka tidak melakukan kesalahan. Banyak anak-anak yang tak pernah pulang ke rumah, membuat keluarga bertanya-tanya ke mana hilangnya buah hati mereka. Kisha Supernant, yang merupakan keturunan suku Métis, memimpin pencarian kuburan massal di Edmonton, Alberta. Dia berharap bisa mewakili suara masyarakat adat yang telah lama diabaikan.

Baca juga:

Laporan Seputar Covid-19

Terapi klorin dioksida telah menjadi semacam pengobatan resmi menyembuhkan COVID-19 di negara-negara Amerika Latin, seperti Bolivia. Dengan mengalirkan cairan pemutih ke dalam aliran darah lewat infus, pasien diyakini akan terbebas dari logam yang merusak sistem tubuh. Klorin dioksida bahkan dipercaya dapat menetralisir grafena oksida, yang menurut kaum antivaksin terkandung dalam vaksin COVID-19.

Di Bolivia, ada ketakutan bahwa vaksin memperpendek usia penerimanya. Orang dikatakan akan meninggal beberapa tahun setelah disuntik vaksin. Bagi yang selamat, mereka akan mandul seumur hidup. Klaim-klaim ini tak berdasar dan tak terbukti secara ilmiah, tapi tak menghentikan orang untuk “membersihkan” organ dalam tubuh mereka dengan klorin dioksida setelah terpaksa divaksin.

Baca juga:

Laporan Seputar Mubazirnya Perang Narkoba

Akhir tahun ini menandai 15 tahun sejak dimulainya Perang Narkoba Meksiko pada 2006 silam. Ribuan tentara dikerahkan untuk melenyapkan kartel narkoba yang meneror negara bagian Michoacán. Konflik semakin meluas dan mengakibatkan kekerasan yang tiada ujung. Pertempuran antara Jalisco New Generation Cartel (CJNG) yang berkuasa di Michoacán dan United Cartels telah melibatkan serangan drone peledak, truk “monster” lapis baja” dan pembunuhan yang memakan banyak jiwa. Beberapa komunitas juga mengandalkan milisi yang dipimpin warga untuk memerangi kartel.

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *