SuaraKupang.com – Kesempatan anak-anak disabilitas intelektual di Indonesia untuk mendapatkan hak-hak hidupnya dan merasakan kehadiran negara semakin terbuka. Dukungan atas kehadiran mereka dalam kehidupan bernegara semakin besar menyusul komitmen sejumlah pejabat tinggi negara, perusahaan swasta, serta sejumlah pesohor.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (SOina) dengan Menteri Budi Karya Sumadi, di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Merdeka Barat, pada Selasa (25/10/2022).
Menurut Ketua Umum SOina Warsito Ellewein, dalam pertemuan itu Menhub menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi bapak asuh bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Upaya seperti itu mesti digaungkan agar mendapatkan dukungan yang lebih luas. Dalam hal ini Menhub akan memberikan rekomendasi agar koleganya memberikan kontribusi.
“Dukungan seperti itu penting karena kami tengah menyiapkan kontingen untuk berpartisipasi dalam Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin,” kata Warsito.
Pesta olahraga empatahunan sedunia bagi disabilitas intelelktual itu merupakan ajang untuk menunjukkan bagaimana Indonesia membangun inklusi. Sehingga akan memperkuat Indonesia dalam persaingan menjadi tuan rumah SOWSG 2031. Bila benar terpilih tentu peluang menjadi tuan rumah Olimpiade 2034 juga terbuka.
Galla Dinner
Topik lain yang menjadi bahan diskusi dalam pertemuan itu adalah biaya untuk mengirim 25 orang atlit dan pelatih serta official.
“Kami meminta kesediaan pak Menhub untuk tampil dalam acara kami bersama kelompok musiknya Elek Yo Band,” ujar Ismarilda, Ketua Panitia Galla Dinner.
Acara itu rencananya akan digelar akhir bulan November mendatang, di Hotel Kempenski, Jakarta. Selain Menhub beberapa anggota kabinet lain diharapkan akan bersedia datang dan mendukung.
Menurut Ismarilda, pihaknya menyiapkan acara sedemikian rupa untuk mengetuk hati orang untuk memberikan donasi. Salah satu yang tengah disiapkan adalah lelang barang-barang berharga. Selain itu tentu saja atraksi seni dan budaya.
Tentang Special Olympics Indonesia
Special Olympics Indonesia (SOIna) adalah satu-satunya organisasi yang mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI) untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga sepanjang tahun di Indonesia dalam rangka pemberdayaan Penyandang Disabilitas Intelektual agar menjadi warga masyarakat yang lebih berguna dan produktif.
Gerakan Special Olympics telah berkembang dengan sangat pesat, dan hingga saat ini menjaring lebih dari 4 juta atlet di 180 negara di dunia, melalui pelatihan sepanjang tahun, kompetisi-kompetisi olahraga dan program-program pendukung lainnya. Saat ini, SOIna telah menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi untuk 7 cabang olahraga, yaitu Atletik, Bulutangkis, TenisMeja, Bocce, Renang, Sepakbola ke-5an, Bola Basket, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Wilayah hingga tingkat Nasional.
Saat ini SOIna juga berencana untuk menambah cabang olahraga baru yaitu Bola Volley, Bowling, Bola Tangan, MATP, dan Senam. SOIna juga memiliki kegiatan Special Olympics Athlete Leadership Programs (ALPs), yaitu pelatihan kepemimpinan bagi para atlet agar memiliki kesempatan untuk berkiprah aktif baik di dalam maupun luar lapangan.
Mereka dibimbing menjadi pengurus organisasi, official pertandingan, pelatih atau menjadi juru bicara dan membuat keputusan tentang masa depan Special Olympics. Disamping itu juga ada program Healthy Athlete, yaitu program pemeriksaan kesehatan bagi para atlet untuk menjaga kebugaran atlet, terutama menjelang pertandingan. Selain itu saat ini SOIna tengah menyerukan penghilangan kata Retardasi Mental/cacat mental dari bahasa sehari-hari pemuda-pemudi di Indonesia melalui kegiatan Campaign R-Word “Spread The Word To End The Word” yang di lakukan oleh Youth Leader Special Olympics Indonesia.